Senin, 23 Januari 2017

Summary of Discourse Analysis II Feb 21st 2016



Nama              : Denny Nugraha
Kelas               : TBI-B-VI
NIM                : 1413132037
Chapter          : II (Discourse Analysis and Grammar)
Analisis Wacana dan Tata Bahasa

Pada unit ini akan ada banyak pembahasan yang menggunakan istilah-istilah sebagai awal untuk bidang pengajaran bahasa. Istilah-istilah tersebut seperti halnya clause, pronoun, adverbial, conjunction, dan sebagainya. Tetapi kita harus berupaya menghubungkan istilah-istilah tersebut kepada sekelompok istilah yang mungkin kurang familiar yaitu seperti theme, rheme, reference, anaphoric dan sebagainya. Hal ini dilakukan untuk membuat keterkaitan antara tata bahasa dengan wacana. Dimulai dengan melihat kepada kohesi gramatikal (grammatical cohesion), penandaan permukaan hubungan semantik (the surface marking of semantic links) antara klausa dan kalimat dalam wacana tertulis, dan antara ujaran dan giliran dalam percakapan.
2.2 Kohesi gramatikal dan tekstualitas
Wacana lisan dan tulis menunjukkan hubungan gramatikal antara klausa dengan ujaran. Dalam hal ini, keterkaitan gramatikal ini dapat diklasifikasikan kedalam tiga jenis hubungan yaitu reference (atau co-reference; lihat Brown and Yule 1983: 192), ellipsis/substitution dan conjunction. Ketiga jenis tersebut lebih lanjut akan diuraikan pada penjelasan di bawah ini.
2.2.1 Reference
            Reference dalam bahasa Inggris meliputi kata ganti (seperti he, she, it, him, they dan sebagainya.), kata penunjuk (this, that, these, those), artikel the dan item lain seperti such a. Jenis-jenis reference ini merupakan item yang familiar bagi guru bahasa. Daftar lengkap dapat dilihat dalam Halliday and Hasan (1976: 37-9).
Melihat mundur: Anaphoric Reference
Latihan-latihan yang mengharuskan untuk melihat ke belakang pada teks (mencari referent) contohnya adalah menggunakan kata ganti yang telah menjadi lumrah dalam pengajaran dan pengujian bahasa pertama dan kedua. Biasanya item seperti he/she atau them dapat diterjemahkan tanpa kesulitan yang berarti; item lain seperti it dan this mungkin lebih sulit ditentukan karena fungsinya untuk merujuk kepada teks yang lebih panjang.
Melihat keluar: Exophoric Reference
            Exophoric reference digunakan ketika anaphoric reference tidak dapat menyediakan informasi yang cukup sebagai rujukan. Exophoric reference sering mengarahkan kita kepada konteks terdekat, ketika misalnya ada seseorang mengatakan 'leave it on the table please' tentang sebuah parsel yang kita berikan kepadanya. Terkadang, referent (hal yang dirujuk) itu tidak berada dalam konteks terdekat tetapi kemudian diasumsikan oleh pembicara atau penulis untuk menjadi bagian dari sebuah shared world (tahu sama tahu), juga dalam hal pengetahuan atau pengalaman.
Melihat Maju/kedepan: Cataphoric Reference
            Cataphoric reference merupakan kebalikan dari anaphoric reference dan relatif lugas, tetapi pembelajar bahasa mungkin kurang akan kesadaran atau kepercayaan untuk menggunakannya dalam membangun sebuah teks, dan mungkin perlu mempunyai fitur yang secara eksplisit diajarkan atau diberi latihan. Contohnya dalam wacana ini: She claims Leo Tolstoy as a distant cousin. Her grandfather was Alexei Tolstoy - the famous 'Red Count' who sided with Lenin's revolutionaries. Now, Tatyana Tolstaya has put pen to paper, in her case to demonstrate that someone from the family can write compactly. In her stories of ten to twelve typewritten pages, 'I somehow try to show the whole life of a person from birth to death,' she says. (Newsweek, 21 September 1987: 12). Dalam hal ini, kita tidak bisa menebak siapa she sampai pada kalimat kedua. Cataphoric reference dari contoh ini melibatkan kata ganti atau pronouns tetapi bisa juga melibatkan item rujukan yang lainnya, seperti definite article The’.
2.2.2 Ellipsis dan substitution
Ellipsis merupakan penghilangan elemen yang normalnya dibutuhkan oleh tata bahasa. Sedangkan substitution mirip kepada ellipsis, yang mana, dalam bahasa Inggris, beroperasi pada level nomina, verbal, atau klausal. Items yang biasanya digunakan untuk substitution dalam bahasa Inggris adalah sebagai berikut:
Ø  One(s): I offered him a seat. He said he didn't want one.
Ø  Do/did: Did Mary take that letter? She might have done.
Ø  So/not: Do you need a lift? If so, wait for me; if not, I'll see you there.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar