KOSA KATA BENDA (NOUN VOCABULARY)
By: Denny Nugraha - Philia Puspitasari - Siti Nurkomalasari - Mega Nudiya Amburika
TBI-B-V
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
3. Kosa Kata Benda (Noun)
Kata benda membentuk mayoritas kosa kata dalam bahasa Inggris. Hal
ini membuat kata benda merupakan kosa kata yang kaya akan makna dan
keterhubungan yang sangat kompleks daripada jenis kata lainnya yang ada dalam
bahasa Inggris. Kosa kata benda berbeda dengan kosa kata sifat (adjective)
yang bersifat uni-dimensi, sehingga dapat dikatakan bahwa kosa kata benda lebih
bersifat multi-dimensi, yakni mempunyai jangkauan makna yang lebih luas dan beragam
daripada kata sifat. Berikut ini akan dijelaskan macam-macam hubungan dan
istilah yang ada dalam kaitannya dengan kosa kata benda.
3.1. Hubungan-kepunyaan (the has-relation)
Kata-kata benda dimaknakan oleh beberapa kata benda lain yang
menggambarkan bagian-bagian yang dimiliki oleh suatu kata benda. Seperti pada
contoh kata benda yang digambarkan oleh sisi-sisinya yang lurus dan tertutup
itu disebut sebuah “segitiga” jika dan hanya jika benda tersebut mempunyai tiga
sisi. Hal ini menunjukan hubungan entailment; benda itu adalah segitiga à (berarti) benda itu mempunyai tiga sisi. Dengan hubungan ini, kita
dapat menggambarkan/menyebutkan bagian-bagian dari kata benda yang ada jika
hubungan-kepunyaan ini dinyatakan sesuai dengan bentuk dasar (default) kata
benda tersebut yang disebut prototypes.
Prototypes adalah bentuk
dasar yang jelas dan sentral yang menunjukan sebuah kata benda. Contohnya
ketika kita menggambar sebuah wajah, maka kita tentu akan menggambar dua bola
mata, sebuah hidung, dua buah telinga dan sebuah mulut. Hal ini menunjukkan
bahwa kata benda “wajah” mempunyai sebuah mulut, sebuah hidung, dua buah mata
dan dua buah telinga. Seperti juga ketika kita menggambar sebuah rumah, maka prototypes-nya
adalah benda yang mempunyai pintu, atap, dan jendela adalah sebuah rumah. Namun
prototype dari sebuah rumah atau wajah mungkin mempunyai hal-hal yang
lain disamping yang telah disebutkan diatas.
Entailment yang dibuat
berdasarkan prototypes yaitu adalah; Ada sebuah rumah disana à ‘jika itu merupakan prototype untuk “rumah”, maka rumah
tersebut mempunyai atap’; seorang anak menggambar sebuah wajah à ‘jika wajah yang digambar itu merupakan prototype atau
bentuk dasar dari sebuah wajah, anak tersebut menggambar sebuah mulut’. Kata
“jika” yang digunakan diatas menunjukkan bahwa rata-rata kata bahasa Inggris
tidak secara ketat mendefinisikan sebagaimana kata-kata teknis seperti segitiga
dan persegi.
3.1.1. Kesimpulan Pragmatis dari hubungan-kepunyaan
Hubungan-kepunyaan, terbatas pada prototype, adalah dasar
dari untuk beberapa ekspektasi pragmatis kita dalam penggunaan bahasa. Hal ini
dapat dilihat dalam sebuah pergantian dari indefinite ke definite
articles. Sebuah noun phrase yang pertama kali menyebut kata
benda kedalam sebuah percakapan itu biasanya menggunakan indefinite articles
(a,an). Tetapi pada penyebutan kedua dari sebuah benda yang sama akan
digunakan sebuah definite article yaitu the. Contoh:
a.
A:
“I’ve bought a house.” B: “Where’s the house?” (bukan: “Where’s a
house?”)
b.
C:
(seorang anak menunjukkan sebuah gambar): “I drawed a face.” D: (merespon
pada anak tersebut dan berkomentar tentang gambar anak tersebut): “I like the
face you drew.” (bukan: “I like a face you drew.”).
3.1.2. Bagian-bagian dapat memiliki bagian-bagian
Pada bagian ini, kata benda menunjukkan sebuah label didalam
hubungan-kepunyaan yang mempunyai bagian, yang pada gilirannya juga mempunyai
bagian-bagian lain dibawahnya. Contoh pada label “Suburb” dibawah ini:
A suburb à has
houses, A house à has
windows, A window à has
panes.
A suburb à has
streets, A street à
kerbs.
Pada diagram diatas, rumah-rumah (houses) dan jalanan (streets)
merupakan bagian dari daerah pinggiran kota (suburb), yang kemudian mempunyai
bagian-bagian yang lain dibawahnya. Namun disisi lain, pada kata “kerbs” tidak
harus menjadi bagian dari sebuah jalan, mungkin itu juga merupakan bagian dari
lapangan parkir.
3.1.3. Bagian-bagian yang bersifat spasial
Sebuah bentuk dasar (prototype) ‘thing’, seperti sebuah batu dapat
dikatakan mempunyai sisi atas, bawah atau dasar, sisi-sisi dan bagian depan dan
belakang. Dua poin yang perlu dicatat mengenai kata-kata ini. Satu yaitu bahwa
kata-kata itu sangat umum; sangat banyak macam-macam benda: jendela, kepala,
wajah, kaki, bus, pohon, lembah, secara acak hanya beberapa yang mempunyai-sisi
atas, belakang, samping, depan dan belakang.
Pragmatis masuk pada interpretasi kata-kata yang bersifat deictic.
Makna dari sebuah kata deictic terikat kepada situasi pengucapan. Sisi depan
sebuah batu menghadap ke arah pembicara dan sisi belakang membelakangi
pembicara, dan sisi samping adalah sisi kanan dan kiri dari sudut pandang
pembicara. Contoh lain adalah sebuah bus yang secara intrinsik mempunyai sebuah
non-deictic sisi atas, bawah, samping, depan dan belakang. Sisi atas sebuah bus
adalah atapnya, sisi depan sebuah bus adalah ujung supir, tidak peduli darimana
si pembicara melihatnya dan seterusnya. Disisi lain, seorang penyelamat yang
berada diatas sebuah bus yang terbalik, secara deictic tidak berada diatas bus
(on the top of bus). Berikut ini adalah daftar benda yang mempunyai bagian
spasial yang inheren dan benda yang mempunyai bagian yang spasial hanya secara deictic:
Ø Benda yang mempunyai bagian spasial inheren : People (orang),
houses (rumah), trees (pohon) (atas, dasar, samping), hills (bukit) (atas,
dasar, samping), animals (binatang), pianos (piano).
Ø Benda yang mempunyai bagian spasial hanya secara deiktik: Balls
(bola), planets (planet) (dalam percakapan antara amatir melalui sebuah
teleskop), trees (pohon) (depan, belakang), hills (bukit) (depan, belakang).
3.1.4. Ujung (akhir) dan Pangkal (awal)
Benda-benda yang tipis dan panjang memiliki ujung, dan
kadang-kadang dua jenis ujung yang berbeda dibedakan: pangkal dan ujung. Sebuah
daftar beberapa benda-benda yang secara prototypical atau mendasar
mempunyai ujung yaitu: rope (tali), pieces of string ( potongan benang, senar),
kapal (buritan dan haluan), jalan, kereta api, dan papan.
Kata benda yang menunjukkan periode waktu mempunyai ujung dan pangkal,
juga mempunyai tengah/pertengahan. Contohnya adalah sebagai berikut:
a.
Hari,
minggu, bulan, era/zaman, masa, semester, abad.
b.
Percakapan,
demonstrasi, upacara, makan, penyambutan/penerimaan, proses.
3.1.5. Beberapa bagian-bagian yang lain
Tubuh manusia adalah sebuah sumber bahasa metafora. Contohnya
adalah lose one’s head (kehilangan kepala seseorang), yang berarti ‘panic’
(panik). Hubungan-kepunyaan menggunakan antara berbagai kata yang menunjukkan
bagian-bagian tubuh manusia. Kata person adalah sebuah kata yang ambigu
yang menunjukkan jasmani atau fisik seseorang yang bisa jadi besar atau jelek –
atau psikologis seseorang – yang bisa jadi ramah atau bodoh dan seterusnya.
Fisik seseorang secara mendasar mempunyai sebuah kepala, sebuah batang tubuh,
dua tangan, dua kaki, kemaluan, dan kulit. Bagian-bagian ini dan beberapa
bagian-bagian yang mereka punya, diperlihatkan dibawah ini:
-
A
person has a head, a torso, arms, legs, genitals, skin (seseorang mempunyai
sebuah kepala, sebuah batang tubuh, lengan, kaki, kemaluan, dan kulit).
-
A
head has a face, hair, forehead, jaw (sebuah kepala mempunyai sebuah wajah,
rambut, dahi, dan rahang).
-
A
face has a mouth, nose, chin, eyes, cheeks (sebuah wajah mempunyai sebuah
mulut, hidung, dagu, mata, dan pipi).
-
A
mouth has lips (sebuah mulut mempunyai bibir).
-
A
torso has a chest, back, belly, shoulders (sebuah batang tubuh mempunyai sebuah
dada, punggung, perut, dan bahu).
-
An
arm has an upper arm, forearm, biceps, elbow, wrist, hand (sebuah lengan
mempunyai lengan atas, lengan bawah, otot bisep, siku, pergelangan tangan, dan
tangan).
-
A
hand has a palm, fingers, knuckles (sebuah tangan mempunyai sebuah telapak
tangan, jari-jari, kuku)..
-
A
person’s skin has pores (kulit manusia mempunyai pori-pori).
Sebuah bentuk dasar dari kursi mempunyai punggung, dudukan, dan
kaki. Menariknya kata-kata back (punggung) dan leg (kaki) adalah
juga bagian dari label tubuh manusia. Label-label bagian tubuh manusia seperti
kepala, leher, kaki, dan mulut digunakan untuk memberikan label bagian-bagian
dari sebuah jangkauan benda-benda yang luas: contohnya, sebuah gunung mempunyai
kepala (puncak) dan kaki; botol-botol mempunyai leher, gua dan sungai mempunyai
mulut. Rupanya inimengindikasikan bahwa kecenderungan seorang manusia untuk
menafsirkan dan memberi label dunia melalui analogi dengan apa yang kita paling
mengerti dengan baik sekali, seperti tubuh kita sendiri.
3.2. Hiponimi
Hiponimi
adalah hubungan kata dengan kata lain yang dicakupi di bawahnya. mengatakan
bahwa hiponimi adalah hubungan antara kata yang umum dengan kata yang lebih
khusus. Sebagai contoh yang menggambarkan kata benda: sebuah rumah (house) merupakan salah satu jenis bangunan, adapun pabrik, gereja, masjid, gedung merupakan jenis lain dari bangunan. Dan bangunan merupakan salah
satu jenis struktur. Hiponimi pada
tingkat atas disebut superordinate dan pada tingkat bawah disebut hiponim
(=Inggris hyponym). Misalnya, Bangunan merupakan superordinate
dari rumah, pabrik, gedung, dan sebagainya, sedangkan rumah, pabrik,
gedung dan sebagainya merupakan
hiponim dari bangunan.
Hiponimi mengandung hubungan
logis pada entailment, artinya kalau kita sudah mengatakan hiponimnya
maka kita dapat membayangkan nama kelompoknya, dan kalau kita sudah menyebut
nama kelompoknya, maka kita dapat menyebutkan hiponimnya. Misalnya kalau
kita menyebut rumah maka kita telah mengetahui bahwa rumah termasuk
bangunan, dan kalau kita menyebut bangunan, maka sudah termasuk
di dalamnya, rumah, pabrik, dan sebagainya.
3.2.1.
Hierarkhi Hiponim
Relasi hiponimi bersifat searah, bukan
dua arah, sebab kalau rumah berhiponim dengan bangunan, maka bangunan
bukan berhiponim dengan rumah, melainkan berhipernim. Dengan
kata lain, kalau rumah adalah hiponim dari bangunan, maka bangunan
adalah hipernim dari rumah. Ada juga yang menyebut bangunan adalah
superordinate dari rumah (dan tentu saja dari pabrik, dari
gereja, dan dari jenis bangunan lainnya). Hubungan antara rumah dengan
pabrik gereja, dan jenis bangunan lainnya di sebut kohiponim dari
bangunan.
Relasi semantik antara penggolongan
(superordinate atau hiponim). Hiponimi adalah hubungan makna yang mengandung
pengertian hierarki. Hubungan hiponimi ini dekat dengan sinonimi. Misalnya kata thing sebagai penggolong atau hipernim
memiliki ciri semantik: of building
Building hiponim dari structur; superordinate of house
House hiponim dari building
Dari contoh di atas dapat diketahui rumah yang merupakan bawahan dari bangunan
ialah ciri fisik yang berarti bahwa rumah tidak hanya hyponym
bangunan, tetapi juga merupakan hyponym dari atasan
langsung bangunan, struktur; dan, melalui struktur,
rumah juga merupakan hyponym. Sedangkan rumah dan pabrik yang merupakan
hiponim atau bawahan dari bangunan memiliki semua ciri dari bangunan. Karena itu hubungan keduanya
disebut kohiponim.
Miller
dan Fellbaum (1991)
melaporkan perkembangan WordNet, database kata makna dari bahasa Inggris. Pada 1991 WordNet terdapat lebih dari 54.000 kata yang berbeda. Dalam menciptakan database, mereka menemukan bahwa hirarki
hyponym dengan dua
puluh enam superordinates tingkat
tinggi, seperti waktu, tanaman,
hewan dan sebagainya, 'menyediakan tempat untuk setiap noun' (1991: 204).
Pada Gambar 3.5 sebagian besar berdasarkan deskripsi mereka hirarki hyponym untuk
kata benda dalam bahasa Inggris lebih dominan.
Berdasarkan hal tersebut, berikut ini adalah ringkasan mengenai hiponim dan
hubungan kata benda:
- Relasi antara penggolongan atau hipernim dengan
hiponim-hiponimnya adalah relasI yang bersifat atas bawah atau searah.
- Hiponimi mengandung hubungan logis pada entailment,
artinya kalau kita sudah mengatakan hiponimnya maka kita dapat membayangkan
nama kelompoknya, dan kalau kita sudah menyebut nama kelompoknya, maka kita
dapat menyebutkan hiponimnya.
- Masalah hiponim dan hipernim sebenarnya tidak lain dari
usaha untuk membuat klasifikasi terhadap konsep akan adanya kelas-kelas generik
dan spesifik.
- Bentuk ujaran yang secara semantik menyatakan generik ada
kemungkinan menjadi sebuah bentuk ujaran spesifik, dan bentuk ujaran yang
spesifik dapat juga menjadi bentuk generik dalam tataran yang lebih luas lagi.
- Ciri-ciri semantik yang ada pada hipernim atau
penggolongnya juga dilmiliki oleh hiponim-hiponimnya.
- Relasi antara hiponim-hiponim dapat disebut kohiponim
karena hiponim memiliki semua ciri semantik dari hipernim.
3.2.2. Hiponim dan Hubungan kepunyaan (The
has-relation)
Dua
hubungan semantik ini hendaknya tidak dibingungkan: hiponimi adalah tentang
kategori-kategori yang dikelompokkan dibawah istilah superordinat. Contohnya
adalah tandem, ATB, tourer, dan racer merupakan macam-macam dari
sepeda dua roda, dan sepeda dua roda, satu roda, dan tiga roda merupakan
macam-macam dari sepeda. Tetapi hubungan kepunyaan memperhatikan bahwa
bagian-bagian yang merupakan anggot-anggota yang bersifat prototipikal dari
kepunyaan kategori diatas, contoh, sebuah bentuk dasar sepeda mempunyai ban,
sebuah kerangka, setir, dan pedal, sepeda roda dua mempunyai bagian-bagian ini
juga dan juga mempunyai rantai. Tetapi tentu saja, sebuah sepeda roda dua tidak
memiliki tandem, dan sebuah rantai bukanlah jenis dari sepeda roda dua.
Sebuah
bentuk dasar sebuah benda mempunyai karakteristik yang secara umum dimiliki
oleh semua bagian dibawahnya. Contohnya adalah; sebuah bentuk dasar sebuah
pohon mempunyai daun, maka semua jenis pohon (hiponim dari sebuah pohon) secara
umum mempunyai ciri-ciri yang sama seperti kebanyakan pohon. Misalkan juga
bentuk dasar dari sebuah rumah mempunyai pintu dan jendela, begitu juga dengan
superordinat dari sebuah rumah yaitu bangunan mempunyai pintu dan jendela. Hal
ini disebut sebagai inheritance, yaitu adalah pewarisan sifat dari
sebuah superordinat kepada hiponim yang berada dibawahnya.
Kesimpulan
Kosa
kata benda mempunyai banyak sekali kajian semantik yang luas dan bervariasi.
Hal ini ditunjukkan bahwa setiap kata benda bisa merujuk pada makna yang sama,
seperti terlihat dalam pembahasan mengenai hubungan kepunyaan (the
has-relation). Melalui hubungan ini dapat dikatakan bahwa kata benda selalu
dilihat dari bagaimana bentuk dan hal-hal apa yang dimilikinya. Bagian-bagian
yang dimiliki tersebut dapat mempunyai bagian-bagian lain yang merupakan
sesuatu yang ada dalam bagian benda tersebut. Definisi kata benda juga dapat
ditentukan dari bagian yang secara umum ke khusus, yaitu lewat hubungan
superordinat dan hiponimi. Hiponim merupakan hubungan kata benda yang
menunjukkan keterkaitan kata benda yang satu dengan yang lainnya secara
hierarkhis.
Daftar Pustaka
Griffiths, Patrick. 2006. An
Introduction to English Semantics and Pragmatics. Edinburgh: Edinburgh University
Press.