Senin, 12 Oktober 2015

KOSA KATA BENDA (NOUN VOCABULARY)

By: Denny Nugraha - Philia Puspitasari - Siti Nurkomalasari - Mega Nudiya Amburika
TBI-B-V
IAIN Syekh Nurjati Cirebon

3. Kosa Kata Benda (Noun)
Kata benda membentuk mayoritas kosa kata dalam bahasa Inggris. Hal ini membuat kata benda merupakan kosa kata yang kaya akan makna dan keterhubungan yang sangat kompleks daripada jenis kata lainnya yang ada dalam bahasa Inggris. Kosa kata benda berbeda dengan kosa kata sifat (adjective) yang bersifat uni-dimensi, sehingga dapat dikatakan bahwa kosa kata benda lebih bersifat multi-dimensi, yakni mempunyai jangkauan makna yang lebih luas dan beragam daripada kata sifat. Berikut ini akan dijelaskan macam-macam hubungan dan istilah yang ada dalam kaitannya dengan kosa kata benda.
3.1. Hubungan-kepunyaan (the has-relation)
Kata-kata benda dimaknakan oleh beberapa kata benda lain yang menggambarkan bagian-bagian yang dimiliki oleh suatu kata benda. Seperti pada contoh kata benda yang digambarkan oleh sisi-sisinya yang lurus dan tertutup itu disebut sebuah “segitiga” jika dan hanya jika benda tersebut mempunyai tiga sisi. Hal ini menunjukan hubungan entailment; benda itu adalah segitiga à (berarti) benda itu mempunyai tiga sisi. Dengan hubungan ini, kita dapat menggambarkan/menyebutkan bagian-bagian dari kata benda yang ada jika hubungan-kepunyaan ini dinyatakan sesuai dengan bentuk dasar (default) kata benda tersebut yang disebut prototypes.
Prototypes adalah bentuk dasar yang jelas dan sentral yang menunjukan sebuah kata benda. Contohnya ketika kita menggambar sebuah wajah, maka kita tentu akan menggambar dua bola mata, sebuah hidung, dua buah telinga dan sebuah mulut. Hal ini menunjukkan bahwa kata benda “wajah” mempunyai sebuah mulut, sebuah hidung, dua buah mata dan dua buah telinga. Seperti juga ketika kita menggambar sebuah rumah, maka prototypes-nya adalah benda yang mempunyai pintu, atap, dan jendela adalah sebuah rumah. Namun prototype dari sebuah rumah atau wajah mungkin mempunyai hal-hal yang lain disamping yang telah disebutkan diatas.
Entailment yang dibuat berdasarkan prototypes yaitu adalah; Ada sebuah rumah disana à ‘jika itu merupakan prototype untuk “rumah”, maka rumah tersebut mempunyai atap’; seorang anak menggambar sebuah wajah à ‘jika wajah yang digambar itu merupakan prototype atau bentuk dasar dari sebuah wajah, anak tersebut menggambar sebuah mulut’. Kata “jika” yang digunakan diatas menunjukkan bahwa rata-rata kata bahasa Inggris tidak secara ketat mendefinisikan sebagaimana kata-kata teknis seperti segitiga dan persegi.

3.1.1. Kesimpulan Pragmatis dari hubungan-kepunyaan
Hubungan-kepunyaan, terbatas pada prototype, adalah dasar dari untuk beberapa ekspektasi pragmatis kita dalam penggunaan bahasa. Hal ini dapat dilihat dalam sebuah pergantian dari indefinite ke definite articles. Sebuah noun phrase yang pertama kali menyebut kata benda kedalam sebuah percakapan itu biasanya menggunakan indefinite articles (a,an). Tetapi pada penyebutan kedua dari sebuah benda yang sama akan digunakan sebuah definite article yaitu the. Contoh:
a.       A: “I’ve bought a house.” B: “Where’s the house?” (bukan: “Where’s a house?”)
b.      C: (seorang anak menunjukkan sebuah gambar): “I drawed a face.” D: (merespon pada anak tersebut dan berkomentar tentang gambar anak tersebut): “I like the face you drew.” (bukan: “I like a face you drew.”).

3.1.2. Bagian-bagian dapat memiliki bagian-bagian
Pada bagian ini, kata benda menunjukkan sebuah label didalam hubungan-kepunyaan yang mempunyai bagian, yang pada gilirannya juga mempunyai bagian-bagian lain dibawahnya. Contoh pada label “Suburb” dibawah ini:
A suburb à has houses, A house à has windows, A window à has panes.
A suburb à has streets, A street à kerbs.
Pada diagram diatas, rumah-rumah (houses) dan jalanan (streets) merupakan bagian dari daerah pinggiran kota (suburb), yang kemudian mempunyai bagian-bagian yang lain dibawahnya. Namun disisi lain, pada kata “kerbs” tidak harus menjadi bagian dari sebuah jalan, mungkin itu juga merupakan bagian dari lapangan parkir.

3.1.3. Bagian-bagian yang bersifat spasial
Sebuah bentuk dasar (prototype) ‘thing’, seperti sebuah batu dapat dikatakan mempunyai sisi atas, bawah atau dasar, sisi-sisi dan bagian depan dan belakang. Dua poin yang perlu dicatat mengenai kata-kata ini. Satu yaitu bahwa kata-kata itu sangat umum; sangat banyak macam-macam benda: jendela, kepala, wajah, kaki, bus, pohon, lembah, secara acak hanya beberapa yang mempunyai-sisi atas, belakang, samping, depan dan belakang.
Pragmatis masuk pada interpretasi kata-kata yang bersifat deictic. Makna dari sebuah kata deictic terikat kepada situasi pengucapan. Sisi depan sebuah batu menghadap ke arah pembicara dan sisi belakang membelakangi pembicara, dan sisi samping adalah sisi kanan dan kiri dari sudut pandang pembicara. Contoh lain adalah sebuah bus yang secara intrinsik mempunyai sebuah non-deictic sisi atas, bawah, samping, depan dan belakang. Sisi atas sebuah bus adalah atapnya, sisi depan sebuah bus adalah ujung supir, tidak peduli darimana si pembicara melihatnya dan seterusnya. Disisi lain, seorang penyelamat yang berada diatas sebuah bus yang terbalik, secara deictic tidak berada diatas bus (on the top of bus). Berikut ini adalah daftar benda yang mempunyai bagian spasial yang inheren dan benda yang mempunyai bagian yang spasial hanya secara deictic:
Ø  Benda yang mempunyai bagian spasial inheren : People (orang), houses (rumah), trees (pohon) (atas, dasar, samping), hills (bukit) (atas, dasar, samping), animals (binatang), pianos (piano).
Ø  Benda yang mempunyai bagian spasial hanya secara deiktik: Balls (bola), planets (planet) (dalam percakapan antara amatir melalui sebuah teleskop), trees (pohon) (depan, belakang), hills (bukit) (depan, belakang).

3.1.4. Ujung (akhir) dan Pangkal (awal)
Benda-benda yang tipis dan panjang memiliki ujung, dan kadang-kadang dua jenis ujung yang berbeda dibedakan: pangkal dan ujung. Sebuah daftar beberapa benda-benda yang secara prototypical atau mendasar mempunyai ujung yaitu: rope (tali), pieces of string ( potongan benang, senar), kapal (buritan dan haluan), jalan, kereta api, dan papan.
Kata benda yang menunjukkan periode waktu mempunyai ujung dan pangkal, juga mempunyai tengah/pertengahan. Contohnya adalah sebagai berikut:
a.       Hari, minggu, bulan, era/zaman, masa, semester, abad.
b.      Percakapan, demonstrasi, upacara, makan, penyambutan/penerimaan, proses.

3.1.5. Beberapa bagian-bagian yang lain
Tubuh manusia adalah sebuah sumber bahasa metafora. Contohnya adalah lose one’s head (kehilangan kepala seseorang), yang berarti ‘panic’ (panik). Hubungan-kepunyaan menggunakan antara berbagai kata yang menunjukkan bagian-bagian tubuh manusia. Kata person adalah sebuah kata yang ambigu yang menunjukkan jasmani atau fisik seseorang yang bisa jadi besar atau jelek – atau psikologis seseorang – yang bisa jadi ramah atau bodoh dan seterusnya. Fisik seseorang secara mendasar mempunyai sebuah kepala, sebuah batang tubuh, dua tangan, dua kaki, kemaluan, dan kulit. Bagian-bagian ini dan beberapa bagian-bagian yang mereka punya, diperlihatkan dibawah ini:
-          A person has a head, a torso, arms, legs, genitals, skin (seseorang mempunyai sebuah kepala, sebuah batang tubuh, lengan, kaki, kemaluan, dan kulit).
-          A head has a face, hair, forehead, jaw (sebuah kepala mempunyai sebuah wajah, rambut, dahi, dan rahang).
-          A face has a mouth, nose, chin, eyes, cheeks (sebuah wajah mempunyai sebuah mulut, hidung, dagu, mata, dan pipi).
-          A mouth has lips (sebuah mulut mempunyai bibir).
-          A torso has a chest, back, belly, shoulders (sebuah batang tubuh mempunyai sebuah dada, punggung, perut, dan bahu).
-          An arm has an upper arm, forearm, biceps, elbow, wrist, hand (sebuah lengan mempunyai lengan atas, lengan bawah, otot bisep, siku, pergelangan tangan, dan tangan).
-          A hand has a palm, fingers, knuckles (sebuah tangan mempunyai sebuah telapak tangan, jari-jari, kuku)..
-          A person’s skin has pores (kulit manusia mempunyai pori-pori).
Sebuah bentuk dasar dari kursi mempunyai punggung, dudukan, dan kaki. Menariknya kata-kata back (punggung) dan leg (kaki) adalah juga bagian dari label tubuh manusia. Label-label bagian tubuh manusia seperti kepala, leher, kaki, dan mulut digunakan untuk memberikan label bagian-bagian dari sebuah jangkauan benda-benda yang luas: contohnya, sebuah gunung mempunyai kepala (puncak) dan kaki; botol-botol mempunyai leher, gua dan sungai mempunyai mulut. Rupanya inimengindikasikan bahwa kecenderungan seorang manusia untuk menafsirkan dan memberi label dunia melalui analogi dengan apa yang kita paling mengerti dengan baik sekali, seperti tubuh kita sendiri.
3.2. Hiponimi
Hiponimi adalah hubungan kata dengan kata lain yang dicakupi di bawahnya. mengatakan bahwa hiponimi adalah hubungan antara kata yang umum dengan kata yang lebih khusus. Sebagai contoh yang menggambarkan kata benda: sebuah rumah (house) merupakan salah satu jenis bangunan, adapun pabrik, gereja, masjid, gedung merupakan jenis lain dari bangunan. Dan bangunan merupakan salah satu jenis struktur.  Hiponimi pada tingkat atas disebut superordinate dan pada tingkat bawah disebut hiponim (=Inggris hyponym).  Misalnya, Bangunan merupakan superordinate dari rumah, pabrik, gedung, dan sebagainya, sedangkan rumah, pabrik, gedung dan sebagainya merupakan hiponim dari bangunan.
Hiponimi mengandung hubungan logis  pada entailment, artinya kalau kita sudah mengatakan hiponimnya maka kita dapat membayangkan nama kelompoknya, dan kalau kita sudah menyebut nama kelompoknya, maka kita dapat menyebutkan hiponimnya.  Misalnya kalau kita menyebut rumah maka kita telah mengetahui bahwa rumah termasuk bangunan, dan kalau kita menyebut bangunan, maka sudah termasuk di dalamnya, rumah, pabrik, dan sebagainya.
3.2.1. Hierarkhi Hiponim
Relasi hiponimi bersifat searah, bukan dua arah, sebab kalau rumah berhiponim dengan bangunan, maka bangunan bukan berhiponim dengan rumah, melainkan berhipernim. Dengan kata lain, kalau rumah adalah hiponim dari bangunan, maka bangunan adalah hipernim dari rumah. Ada juga yang menyebut bangunan adalah superordinate dari rumah (dan tentu saja dari pabrik, dari gereja, dan dari jenis bangunan lainnya). Hubungan antara rumah dengan pabrik gereja, dan jenis bangunan lainnya di sebut kohiponim dari bangunan.

Relasi semantik antara penggolongan (superordinate atau hiponim). Hiponimi adalah hubungan makna yang mengandung pengertian hierarki. Hubungan hiponimi ini dekat dengan sinonimi. Misalnya kata thing sebagai penggolong atau hipernim memiliki ciri semantik: of building

Building     hiponim dari structur; superordinate of house



House     hiponim dari building

Dari contoh di atas dapat diketahui rumah yang merupakan bawahan dari bangunan ialah  ciri fisik yang berarti bahwa rumah tidak hanya hyponym bangunan, tetapi juga merupakan hyponym dari atasan langsung bangunan, struktur; dan, melalui struktur, rumah juga merupakan hyponym. Sedangkan rumah dan pabrik yang merupakan hiponim atau bawahan dari bangunan memiliki semua ciri dari bangunan. Karena itu hubungan keduanya disebut kohiponim.   
Miller dan Fellbaum (1991) melaporkan perkembangan WordNet, database kata makna dari bahasa Inggris. Pada 1991 WordNet terdapat lebih dari 54.000 kata yang berbeda. Dalam menciptakan database, mereka menemukan bahwa hirarki hyponym dengan dua puluh enam superordinates tingkat tinggi, seperti waktu, tanaman, hewan dan sebagainya, 'menyediakan tempat untuk setiap noun' (1991: 204). Pada Gambar 3.5 sebagian besar berdasarkan deskripsi mereka hirarki hyponym untuk kata benda dalam bahasa Inggris lebih dominan. Berdasarkan hal tersebut, berikut ini adalah ringkasan mengenai hiponim dan hubungan kata benda:
-       Relasi antara penggolongan atau hipernim dengan hiponim-hiponimnya adalah relasI yang bersifat atas bawah atau searah.
-       Hiponimi mengandung hubungan logis  pada entailment, artinya kalau kita sudah mengatakan hiponimnya maka kita dapat membayangkan nama kelompoknya, dan kalau kita sudah menyebut nama kelompoknya, maka kita dapat menyebutkan hiponimnya.
-       Masalah hiponim dan hipernim sebenarnya tidak lain dari usaha untuk membuat klasifikasi terhadap konsep akan adanya kelas-kelas generik dan spesifik.
-       Bentuk ujaran yang secara semantik menyatakan generik ada kemungkinan menjadi sebuah bentuk ujaran spesifik, dan bentuk ujaran yang spesifik dapat juga menjadi bentuk generik dalam tataran yang lebih luas lagi.
-       Ciri-ciri semantik yang ada pada hipernim atau penggolongnya juga dilmiliki oleh hiponim-hiponimnya.
-       Relasi antara hiponim-hiponim dapat disebut kohiponim karena hiponim memiliki semua ciri semantik dari hipernim.

3.2.2. Hiponim dan Hubungan kepunyaan (The has-relation)
            Dua hubungan semantik ini hendaknya tidak dibingungkan: hiponimi adalah tentang kategori-kategori yang dikelompokkan dibawah istilah superordinat. Contohnya adalah tandem, ATB, tourer, dan racer merupakan macam-macam dari sepeda dua roda, dan sepeda dua roda, satu roda, dan tiga roda merupakan macam-macam dari sepeda. Tetapi hubungan kepunyaan memperhatikan bahwa bagian-bagian yang merupakan anggot-anggota yang bersifat prototipikal dari kepunyaan kategori diatas, contoh, sebuah bentuk dasar sepeda mempunyai ban, sebuah kerangka, setir, dan pedal, sepeda roda dua mempunyai bagian-bagian ini juga dan juga mempunyai rantai. Tetapi tentu saja, sebuah sepeda roda dua tidak memiliki tandem, dan sebuah rantai bukanlah jenis dari sepeda roda dua.
            Sebuah bentuk dasar sebuah benda mempunyai karakteristik yang secara umum dimiliki oleh semua bagian dibawahnya. Contohnya adalah; sebuah bentuk dasar sebuah pohon mempunyai daun, maka semua jenis pohon (hiponim dari sebuah pohon) secara umum mempunyai ciri-ciri yang sama seperti kebanyakan pohon. Misalkan juga bentuk dasar dari sebuah rumah mempunyai pintu dan jendela, begitu juga dengan superordinat dari sebuah rumah yaitu bangunan mempunyai pintu dan jendela. Hal ini disebut sebagai inheritance, yaitu adalah pewarisan sifat dari sebuah superordinat kepada hiponim yang berada dibawahnya.

Kesimpulan
            Kosa kata benda mempunyai banyak sekali kajian semantik yang luas dan bervariasi. Hal ini ditunjukkan bahwa setiap kata benda bisa merujuk pada makna yang sama, seperti terlihat dalam pembahasan mengenai hubungan kepunyaan (the has-relation). Melalui hubungan ini dapat dikatakan bahwa kata benda selalu dilihat dari bagaimana bentuk dan hal-hal apa yang dimilikinya. Bagian-bagian yang dimiliki tersebut dapat mempunyai bagian-bagian lain yang merupakan sesuatu yang ada dalam bagian benda tersebut. Definisi kata benda juga dapat ditentukan dari bagian yang secara umum ke khusus, yaitu lewat hubungan superordinat dan hiponimi. Hiponim merupakan hubungan kata benda yang menunjukkan keterkaitan kata benda yang satu dengan yang lainnya secara hierarkhis.

Daftar Pustaka


Griffiths, Patrick. 2006. An Introduction to English Semantics and Pragmatics. Edinburgh: Edinburgh University Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar