Selasa, 24 Januari 2017

Song's Response of Literary Work Analysis



‘Goodbye’
Air Supply


I can see the pain living in your eyes
(Aku bisa melihat luka dalam matamu)
And I know how hard you try
(Dan aku tahu seberapa keras kau mencoba)
You deserve to have so much more
(Kau pantas mendapatkan yang jauh lebih baik)

I can feel your heart and I symphatize
(Aku bisa mengerti perasaanmu dan bersimpati)
And I’ll never criticize
(Dan aku takkan pernah mengkritik)
All you’ve ever meant to my life
(Semua yang telah kau berikan pada hidupku)
# Chorus #
I don’t want to let you down
(Aku tak ingin membiarkanmu muram)
I don’t want to lead you on
(Aku tak ingin menipumu)
I don’t want to hold you back from where you might belong
(Aku tak ingin menahanmu dari tempat yang seharusnya)
# Reff #
You would never ask me why
(Kau takkan pernah bertanya mengapa)
My heart is so disguised
(Hatiku begitu samar)
I just can’t live a lie anymore
(Aku hanya tak bisa hidup dalam dusta lagi)
I would rather hurt myself
(Aku lebih memilih melukai diriku sendiri)
Than to ever make you cry
(Daripada membuatmu menangis)
There’s nothing left to say but goodbye
(Tak ada lagi yang bisa dikatakan selain selamat tinggal)

You deserve the chance at the kind of love
(Kau berhak menerima kesempatan pada cinta semacam itu)
I’m not sure I’m worthy of
(Aku tak yakin apakah aku pantas)
Losing you is painful to me
(Kehilanganmu sangat menyakitkan bagiku)
# Back to chorus and Reff #

  
  
Honesty and Love
Denny Nugraha
TBI – B – 7
Literary Work Analysis

Introduction
This brief paper is intended to respond to and explore a song entitled 'Goodbye' from the Australian legendary sof-rock music group that is namely Air Supply. I chose this song to be responded because this song has an overview of experience in meaning between the honesty that is sometimes painful and one-side feeling of love. In this song, the lyrics are really full about how the hurtful pain of love which is just siding one part of its participants. The feeling then becomes one with the heart's desire not to support the lie that would only lead to the badness. Encouraged by this stance, the lie is metamorphosed into the sincerity that is likely originally imposed. For linkages that exist in every lyric, I can conclude that this song implies a wrecked feeling of love because the principle of honesty that led to one statement that 'love is not enforceable'.

Response to the song
In line with the song’s lyrics, this song reminds me to my own love story several times ago. Based on my experience, I indeed believe that love is impossible to reach if there is not the same feeling on both ends, man and woman. I also believe that the feeling of love cannot be forced and distracted by anyone in this world. Love came to me along with her presence in my life. She was loving and caring to me. I found it difficult and hard to reject or accept those treatments, I was lame to treat her back as like she treated me. I want to tell her that ‘you are like the moon that is always shining on the dark side of earth’. I will never be able to repay the light you gave to my life. As like in one lyric of this song, ‘I just cannot live a lie anymore’, I do not want to hurt her more than this. Therefore, as in a lyric in this song, 'I would rather hurt myself than to ever make you cry, there is nothing left to say but goodbye', it would be better to say that we could not stay together.

Conclusion
In brief, honesty is sometimes painful, but it is better than a bad lie. The lie will always end with the pain. Love should be based on honesty between both parties, both man and woman. In everyday life, there is no love that deserves to get a bad lie. Only true love that promotes fairness and a genuine feeling to accept one another. Because of true love, both parties will mutually feel and state that ‘losing you is really painful to me’. So that, the true love will lead to the true happiness of life.


Kejujuran dan Cinta
Denny Nugraha
TBI – B – 7
Literary Work Analysis

Pendahuluan
Sebuah karya kecil ini bertujuan untuk merespon dan mengeksplorasi sebuah lagu yang berjudul ‘Goodbye’ (selamat tinggal) dari grup musik aliran soft-rock legendaris asal Australia yaitu Air Supply. Saya memilih lagu ini untuk direspon karena lagu ini memiliki gambaran tentang pengalaman dalam memaknai antara kejujuran yang terkadang menyakitkan dengan rasa cinta yang bertepuk sebelah tangan. Dalam lagu ini, lirik-liriknya sangat kental akan bagaimana rasa sakit hati yang hanya memihak sebelah. Rasa tersebut kemudian menjadi satu dengan keinginan hati untuk tidak mendukung kebohongan yang dirasa hanya akan berakhir pada keburukan. Terdorong oleh pendirian tersebut, kebohongan itu bermetamorfosis menjadi ketulusan hati yang pada awalnya dipaksakan. Sebab keterhubungan yang ada dalam setiap liriknya ini, saya dapat menyimpulkan bahwa lagu ini menyiratkan perasaan cinta yang kandas karena prinsip kejujuran sehingga memunculkan klise ‘cinta tidak mungkin bisa untuk dipaksakan’.

Respon terhadap lagu
Sejalan dengan lirik-lirik yang ada, lagu ini mengingatkanku kepada pengalaman kisah cintaku beberapa waktu yang lalu. Berdasarkan pengalaman tersebut, saya yakin bahwa memang cinta tidak dapat dipaksakan. Cinta datang kepadaku bersama dengan hadirnya dia dalam hidupku. Dia yang sangat mencintaiku, sangat perhatian kepadaku. Aku merasa berat untuk menolak maupun menerima semua itu. Aku ingin mengatakan kepadanya ‘kau layaknya bulan yang senantiasa menyinari bumi yang gelap gulita’. Aku takkan pernah bisa membalas cahaya yang kau berikan pada hidupku. Aku hanya tidak bisa hidup dalam dusta lagi. Aku tak ingin melukai dirimu lebih dari ini. Oleh karena itu, seperti dalam sebuah lirik dalam lagu ini, ‘Aku lebih memilih melukai diriku sendiri, Tak ada lagi yang bisa dikatakan selain selamat tinggal’, kita takkan mungkin untuk terus bersama.

Kesimpulan
Secara singkat, kejujuran memang menyakitkan namun itu lebih baik daripada satu kebohongan. Cinta harus dilandasi dengan kejujuran hati antara kedua belah pihak, baik laki-laki maupun perempuan. Tidak ada cinta yang pantas untuk mendapatkan kebohongan yang buruk. Hanya cinta sejatilah yang mengutamakan kejujuran hati dan perasaan yang tulus menerima satu sama lain. Karena cinta yang sejati, kedua belah pihak akan saling merasa dan menyatakan bahwa ‘Kehilanganmu sangat menyakitkan bagiku’. Oleh karena itu, cinta sejati akan menuju kepada kebahagiaan hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar